Minggu, 04 September 2011

Bolehkah Menjalani Test Kesehatan Yang Membuka Aurat?

Wednesday, 09 March 2011 09:43



Ukhti Nn

Pertanyaan:
Assalamu‘alaikum Wr. Wb. Ustadz, saat ini saya sedang menjalani test rekrutasi pegawai sebuah BUMN di Jakarta. Salah satu testnya adalah test kesehatan. Yang saya khawatirkan, test kesehatan ini seringkali sampai ke pemeriksaan bagian ‘dalam’, sehingga kadang mengharuskan peserta membuka baju sampai terlihat aurat dan disentuh oleh dokter yang lawan jenis. Namun di lain sisi, menolak melakukan test tersebut, bisa jadi menyebabkan peserta gagal untuk diterima sebagai pegawai. Yang ingin saya tanyakan, jika dalam kondisi terpaksa atau sakit, mungkin hal ini masih diperbolehkan, namun bagaimana dengan test kesehatan yang seperti ini yang tujuannya agar diterima sebagai pegawai? Mohon jawabannya. Jazakumullah khair atas tanggapan ustadz. Wassalam.
Jawaban:
Assalamualaikum Wr. Wb. Kami yakin tingkat kedaruratan test ‘bagian dalam’ seperti yang anda sebutkan itu terlalu mengada-ada. Bila memang benar terjadi, tidak ada salahnya anda laporkan dan angkat pada surat pembaca di media. Karena tidak pada tempatnya suatu instansi memaksakan untuk membuka aurat calon pegawainya dengan alasan pemeriksaan kesehatan. Seharusnya mereka menyediakan tenaga medis wanita sehingga tidak ada alasan untuk melihat aurat lawan jenis. Namun inilah negeri Indonesia yang penuh dengan muslimin tapi miskin orang beriman. Apalagi yang mengerti hukum syariat dengan benar. Sayangnya yang paling sering melanggar hukum Islam justru umat Islam sendiri. Buat anda, jelas tingkat kedaruratan pemeriksaan kesehatan itu bila memang menjadi syarat utama, bukan suatu prioritas. Nilai kehormatan aurat wanita dalam Islam jauh lebih tinggi dari nyawa seribu syuhada‘ sekalipun.
Di zaman khalifah Al-Mu‘tashim billah, terkenal ungkapan “Waa mu‘tashimaah”, sebuah jeritan wanita yang mengadukan perlakuan seorang yahudi kepada dirinya ketika dengan jailnya si yahudi menyangkutkan ujung jilbab wanita itu hingga terlihat sebagian auratnya. Al-Mu‘tashim billah langsung mengirim ribuan tentaranya untuk menyatakan perang melawan kelompok yang dianggapnya telah melecehkan wanita Islam dan terjadilah perang akbar. Inilah harga sebuah kehormatan wanita dalam Islam. Namun unfortunately, justru umat Islam sendiri pada hari ini yang berlomba mengumbar aurat wanita dengan seribu dalih yang dibuat-buat.
Wallahu a‘lam bish-Showab. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Sumber : www.syariahonline.com

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top Bottom Back To Top